Wednesday, December 29, 2010

Selamat Tahun Baru 2011

Posted by Kalih Hari Suwarno 7:00 AM, under | No comments

Selamat Tahun Baru 2011, Semoga tahun baru ini lebih baik daripada yang lalu
Admin AnKer and Entire Crew

Saturday, December 25, 2010

Turut Berduka Cita Atas Berpulangnya Pakdhe Totok Purwo

Posted by Kalih Hari Suwarno 12:24 PM, under | No comments

Kami segenap jajaran Komunitas Anak Kereta Api & Penggemar kereta api di seluruh indonesia mengucapkan turut berduka cita atas berpulangnya Pakdhe Totok Purwo pada 25 Desember 2010, Alm. Pakdhe Totok akan dikebumikan di pemakaman jurang mangu jam 9 pagi, Semoga beliau diterima di sisinya
Nisan
Jenazah Pakdhe Totok Disholatkan
Makam Pakdhe Totok






















































































Photo diambil dari Facebook Rendra Swariyan Habib

FRONT LINER AWARD 2010 BAGI PARA PETUGAS OPERASIONAL

Posted by Kalih Hari Suwarno 12:13 PM, under | No comments

Ajang Front Liner Award (FLA) 2010 bagi petugas operasional yang terdiri dari  Masinis, Kondektur, PPKA dan Teknisi kembali diselenggarakan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Auditorium Kantor Pusat Bandung (15-17/12). Peserta terdiri dari 49 orang perwakilan dari tiap Daop dan Divre yang telah mengikuti seleksi di daerahnya dan dikirim ke Pusat untuk mengikuti kegiatan ini. Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran atas kualitas dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi, sehingga dapat terus terpacu untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. 
Acara ini di buka oleh Direktur Operasi Bambang Irawan, dan dihadiri oleh Direktur Personalia, Direktur Komersial, dan jajarannya. Dalam sambutannya Dirop pengatakan bahwa petugas operasional itu kaitannya dengan disiplin, keselamatan, ketepatan waktu. Untuk itu diharapkan para petugas operasional men support apa yang dikatakan pelayanan, karena pelayanan yang baik memerlukan kerjasama di berbagai bagian, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, untuk itu saat nya kita semua bekerja sama untuk  memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa KA.

Peserta FLA 2010 berfoto bersama Direksi PT KAI di depan auditorium kantor pusat, Bandung.
Test yang yang harus diikuti oleh peserta FLA terdiri dari test tertulis, wawancara teknis, dan psikotest, serta diberikan penambahan wawasan oleh tim budaya perusahaan, disela waktu luangnya para peserta juga diajak nonton bareng film Unstoppable dan piala AFF (Asian Football Federation) sebagai hiburan sekaligus menambah wawasan.
Dari hasil penilaian dewan juri terhadap test yang dilakukan maka juara FLA tahun 2010 adalah Mustafa Gilang (PPKA) dari Daop 3 Cirebon, Catur Joko M (Kondektur) dari Daop 5 Purwokerto, Wahid Marjudin (Masinis) Daop 1 Jakarta, dan Riv-Riv Rievan (Teknisi) Daop 2 Bandung. Masing-masing pemenang mendapatkan uang tunai, tropi dan sertifikat. (humaska)

Karyawati dan Istri Pegawai PT KAI Peringati Hari Ibu

Posted by Kalih Hari Suwarno 12:09 PM, under | No comments

Rabu, 22 Desember 2010, sekitar hampir 200 karyawati dan istri pegawai berkumpul di Auditorium Kantor Pusat untuk memperingati hari ibu. Semua tampak cantik dalam balutan kebaya nasional. Peringatan yang pada tahun ini bertema “Di Tangan Ibu Kita Raih Generasi Penerus Bangsa dengan Gemilang” dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur Utama, PT KAI, Darmawan Daud. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan kebanggaannya terhadap para ibu dan karyawati PT KAI, yang telah turut berperan dalam perkembangan dan kemajuan perusahaan di tengah peran gandanya sebagai ibu dan istri. 
Berbagai acara mulai dari pertunjukan kolintang, lomba peragaan busana, cha-cha, hingga sesi penambahan wawasan turut memeriahkan peringatan hari ibu di kantor pusat tahun ini. Ibu Iftida Yasar, seorang penulis dan pemerhati perempuan dan sosial, yang diundang untuk memberikan tambahan wawasan kepada para ibu/karyawati memaparkan tentang pentingnya peranan perempuan di dalam keluarga dan masyarakat. “Wanita adalah tiang keluarga, bahkan negara,” ujarnya menegaskan.
            
Tak hanya itu, dr. Tanya Tatiana M. Rotikan, dokter spesialis neuro psikiatri dan spesialis kedokteran olahraga yang juga menjabat sebagai ketua II Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, juga hadir dalam peringatan Hari Ibu di kantor pusat untuk berbagi pengetahuan tentang osteoporosis. Dalam paparannya, beliau menjelaskan tentang penyebab dan pencegahan penyakit yang banyak diderita kaum wanita. Peragaan senam pencegahan osteoporosis turut memeriahkan sesi ini. Sebagian besar ibu/karyawati terlihat antusias menirukan gerakan-gerakan senam yang diperagakan instruktur dari tim Perwatusa (Perkumpulan Tulang Sehat Indonesia). Rangkaian acara peringatan hari ibu tahun ini ditutup dengan penampilan dari grup cha-cha para ibu & karyawati yang diikuti oleh finalis lomba peragaan busana dan pembagian door prize. (humaska)
       

Penanaman Pohon Dan Penataan Lingkungan Di Lingkungan Bong Suwung Stasiun Besar Tugu Yogyakarta

Posted by Kalih Hari Suwarno 12:04 PM, under | No comments

              
Jumat (17-12) bertempat di lingkungan bong suwung kawasan emplasemen Stasiun Besar Tugu Yogyakarta ± 800 m² diadakan acara penanaman pohon dalam rangka penghijauan dan menciptakan hutan kota. Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00-11.00 WIB juga dihadiri pula oleh TNI, Poltabes Yogyakarta, FKPPI, Perdista, Porter. Dari PT KAI turut hadir Pak Asdo Astriviyanto selaku Kepala Stasiun Besar.
       Acara ini digalakkan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan penanaman 1000 pohon Trembesi sebagai upaya penghijaun dan menciptakan paru-paru kota Yogyakarta di kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta.Sehingga dengan penamanan pohon ini juga bertujuan dalam rangka tindak lanjuti program penghijauan PT KAI yang menciptakan udara yang bersih dan nyaman. Penanaman ini juga bekerja sama dengan Kodim Yogyakarta.
       Penanaman pohon ini juga tak lupa mengundang pejabat daerah kecamatan Gedong Tengen dan Jetis, sehingga mereka juga turut hadir dalam acara sosial seperti ini. Selain untuk melakukan penghijauan, kegiatan ini juga dimaksudkan agar lingkungan bong suwung yang sering dijadikan tempat mesum  atau tempat tinggal para gelandangan harus ditata agar terlihat rapi dan bersih.
       Alur kegiatan yang tercipta di lapangan terbagi menjadi 14 kelompok, dimana setiap kelompok dipimpin oleh TNI/Polri yang memiliki kekuatan 10 orang anggota terdri dari TNI (1 orang), Polri (1 orang), FKPPI (1 orang), Perdista (1 orang) dan Porter (6 orang). Kesemuanya bekerja sama untuk menggali dan menanam 20 oohon setiap kelompoknya. Harapan selanjutnya, PT KAI dan Kodim juga akan bekerja sama di lain tempat sehingga bisa mengurangi dampak global warning. (humaska)

Saturday, November 6, 2010

Hujan Abu Merapi Ganggu Sistem Wesel Kereta Api

Posted by Kalih Hari Suwarno 10:17 AM, under | No comments

Rabu, 27 Oktober 2010 17:48 WIB


MI/Tosiani/vg

PURWOKERTO--MICOM: Hujan abu akibat letusan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengakibatkan sistem wesel di lima stasiun wilayah PT Kereta Api Daerah Operasi V Purwokerto, Selasa (26/10) malam, terganggu.

"Gangguan sistem wesel atau alat pengubah arah jalur KA (kereta api) ini terjadi di Stasiun Sumpiuh, Tambak, Ijo, Sruweng, dan Soka," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia daerah Operasi V Purwokerto Surono di Purwokerto, Rabu (27/10).

Menurutnya, gangguan wesel mulai terjadi pada Selasa pukul 23.00 WIB. Abu vulkanik yang dimuntahkan Merapi menempel pada lidah wesel dan membuat motor penggerak tidak kuat membalik wesel.

"Petugas kami segera mengatasi gangguan tersebut setelah wesel dibersihkan dari abu," katanya.

Ia mengatakan, seluruh perbaikan terhadap gangguan sistem wesel tersebut dapat diselesaikan pada Rabu sekitar pukul 06.00. Kendati terjadi gangguan pada sistem wesel, ujarnya, peristiwa tersebut tidak mengganggu perjalanan KA.

"Alhamdulillah seluruh perjalanan KA lancar meskipun tadi malam ada gangguan pada wesel," katanya.

New Argo Jati Diluncurkan

Posted by Kalih Hari Suwarno 10:04 AM, under | No comments

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan rangkaian baru kereta ramah lingkungan pada kereta api (KA) New Argo Jati yang menghubungkan kota Jakarta dan Cirebon, di Stasiun Cirebon, Selasa (3/11). Sehingga saat ini  PT. KAI telah memiliki dua rangkaian KA ramah lingkungan, setelah sebelumnya diluncurkan pada musim angkutan lebaran 2010 yang digunakan pada KA Argo Lawu relasi  Gambir – Solo Balapan. Kereta ramah lingkungan ini memiliki sistem sanitasi dan pembuangan akhir yang mengolah kotoran menjadi cairan jernih yang tidak mengganggu lingkungan.
Rangkaian kereta New Argo Jati memiliki 6 kereta eksekutif, 1 kereta restorasi (makan) dan 1 kereta pembangkit dengan kapasitas 300 tempat duduk, menggantikan rangkaian KA Argo Jati yang selama ini melayani masyarakat Cirebon dan sekitarnya menuju Jakarta dan sebaliknya. Fasilitas yang dimiliki oleh kereta baru ini sangat memanjakan penumpang, dikarenakan selain adanya pendingin udara yang lebih baik, juga terdapat fasilitas lainnya.
Masing-masing kereta dilengkapi dengan informasi petunjuk urutan kereta secara digital. Terdapat pula running text, yang dapat mengetahui kecepatan KA, Stasiun serta tanda waktu. Disediakan bagasi barang yang tertutup layaknya di pesawat terbang. Dan juga ruang bagasi yang luas di ujung kereta guna menyimpan barang-barang yang lebih besar.
Mata penumpang pun dimanjakan oleh tayangan audio video dan TV flat dengan gambar serta suara lebih jernih. Di masing-masing kursi penumpang yang nyaman sesuai ergonomis dan dapat diputar, pada bagian atasnya terdapat lampu baca dan penerangan yang dapat diatur oleh penumpang. Sumber listrik untuk mengisi ulang baterai laptop atau pun handphone juga ada.
Jendela penumpang dimodifikasi minimalis dilengkapi dengan tirai tarik, sehingga penumpang merasa lebih terjaga privasinya. Bagi penumpang yang ingin merokok, telah disediakan ruangan khusus di kereta restorasi. Namun, di bordes pun bisa digunakan untuk merokok dan disana telah disediakan kursi kecil sebagai tempat duduk.
Toilet yang tersedia di kereta ini pun tidak kalah nyamannya dengan ruang yang lebih luas. Dan yang paling menarik di rangkaian kereta ini, yaitu adanya fasilitas jaringan wifi yang berada di kereta makan. Yang memungkinkan penumpang untuk mengakses internet selama perjalanan.
KA Milik Kita Bersama
Walikota Cirebon, Subardi S.Pd, sempat mencoba duduk di salah satu kursi pada rangkaian KA New Argo Jati, sesaat setelah meresmikannya. Subardi yang didaulat untuk meresmikan KA milik Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon ini, tak kuasa memperlihatkan antusiasmenya pada rangkaian kereta ini. Karena sebelum dimulainya prosesi peluncuran KA New Argo Jati, Subardi didampingi oleh Vice President (VP) Daop 3, Muhardjito, menyempatkan diri untuk melihat rangkaian ini, baik interior maupun eksteriornya.
“Saya mewakili masyarakat Kota Cirebon, menghaturkan rasa terima kasih kepada PT. KAI yang telah memberikan kereta ramah lingkungan ini, dan kami merasa bangga, karena setiap tidak daerah memiliki kereta ini,” ucap Subardi saat memberikan sambutan. Ia menambahkan, dengan adanya KA ini, akan jelas sekali bermanfaat bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.
                         
  Atas: Tampilan interior KA New Argo Jati
Bawah: Wakil Direktur Utama PT. KAI, Darmawan Daud (kanan), Walikota Cirebon, Subardi S.Pd (kedua kanan), VP Daop 3 Cirebon, Muhardjito (kedua kiri), dan Perwakilan Kesultanan Kanoman, Pangeran Raja Qodiran (kiri), mencoba rangkaian baru KA New Argo Jati pada peluncurannya di Stasiun Cirebon, Rabu (3/11)
“Kami tidak akan bosan untuk menghimbau kepada masyarakat, bahwa kereta api adalah milik kita bersama, dan kita juga harus merawatnya bersama-sama,” ajak Subardi ke seluruh tamu undangan serta warga Cirebon yang turut menghadiri peluncuran ini. Dan ia pun berharap kepada PT. KAI untuk terus meningkatkan pelayanannya dan menjadi semakin baik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur PT. KAI, Darmawan Daud mengungkapkan permintaan angkutan menggunakan kereta api cenderung meningkat. Mengingat semakin padatnya angkutan jalan raya. Serta semakin kritisnya para pelanggan dalam menilai kualitas layanan masing-masing moda transportasi. “Hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menghadirkan produk-produk unggulan yang semakin berkualitas,” ujar Darmawan.
“Diharapkan perjalanan kereta api ini dapat memberikan kontribusi terhadap solusi kemacetan di jalan raya, karena kemampuannya mengangkut secara massal. Selain itu kereta api merupakan kendaraan yang hemat energi, hemat lahan dan ramah lingkungan,” lanjutnya. Masih di dalam sambutannya, Darmawan meminta dukungan dari semua pihak sehingga kelestarian kereta api ramah lingkungan ini dapat terus dipertahankan dan diharapkan dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat Cirebon.
Muhardjito mengutarakan, KA New Argo Jati dijalankan dengan pola W Slag, atau empat kali berangkat dan pulang pada perlintasan Cirebon – Jakarta. “Semoga persembahan produk baru ini dapat memuaskan pelanggan KA umumnya dan khususnya pengguna kereta api Argo Jati,” kata Muhardjito. (humaska)

MANAJEMEN DAOP 5 PERIKSA LINTAS KROYA – BANJAR

Posted by Kalih Hari Suwarno 9:59 AM, under | No comments

Di bawah pimpinan Vice President  M. Soleh Kosasih, jajaran manajemen Daop 5 Purwokerto melakukan pemeriksaan lintas koridor Kroya- Banjar sepanjang 91 km, Kamis (21/10). Inspeksi lintas tersebut diikuti oleh Deputy Vice President Yosep Ibrahim, Manajer Operasi Margo, Manajer Sarana Fredi Firmansyah, Manajer Jalan Rel dan Jembatan Cukup Setiyono, Manajer Hukum Arif Kurniawan serta para Junior Manajer terkait menggunakan  dua buah lori motor.
                Fokus pemeriksaan ini dititikberatkan pada kesiapan SDM dan kelengkapan peralatan pada ruang PPKA, gardu PJL  (Penjaga Jalan Lintas), regu pemeliharaan prasarana  serta kondisi trek sepanjang lintas. Di setiap stasiun kelengkapan Grafik Perjalanan Kereta Api, tertib administrasi perka  serta kondisi alat pengaman perka menjadi obyek pemeriksaan. Soleh sebagai orang nomor satu di Daop 5 begitu  memperhatikan kondisi alat pengaman di stasiun- stasiun di wilayahnya. Hal ini terlihat dari pertanyaan VP tentang kondisi alat pengaman dan gangguannya ,yang selalu dilontarkan kepada para Kepala stasiun dan PPKA setiap kali berhenti di stasiun .
                        
Atas: VP dan rombongan memperhatikan pelaksanaan pelaksanaan dan pemecokan jalan rel
Bawah: Rombongan berfoto bersama di perbatasan Daop 5 Purwokerto dan Daop 2 Bandung
                Dalam perjalanan pemeriksaan ini Soleh memberikan instruksi kepada para Junior Manajer Inspector dan Kepala Resort Jalan Rel agar mengantisipasi gangguan terhadap perjalanan Ka berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan. Gangguan tersebut diantaranya berupa longsoran, amblesan, goyangan dan kecrotan pada tubuh ban. “Tingkatkan pengawasan dan pemantauan daerah rawan, terutama jika kondisi hujan lebat !”, perintah Vice President.  Seperti diketahui, pada koridor Kroya – Banjar terdapat 1 titik rawan yang memerlukan perhatian lebih. Titik itu terletak di km 317+400 s/d. 600 pada petak jalan Langen – Banjar berupa tebing disisi kanan kiri rel yang rawan longsor.
                Masih terkait berlangsungnya musim hujan, M. Soleh Kosasih juga menginsruksikan kepada jajaran Jalan rel agar meningkatkan pemeliharaan selokan pada tubuh ban . Karena jika selokan tidak dapat berfungsi dengan baik akan menimbulkan kecrotan yang berlanjut menjadi goyangan pada tubuh ban. Disamping itu genangan air pada trek beresiko menyebabkan gangguan pada system persinyalan akibat hubungan arus pendek (short). (humaska)

KA Kelas Eksekutif

Posted by Kalih Hari Suwarno 9:38 AM, under | No comments

BIMA

Bima adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Surabaya lewat jalur selatan.

Kereta api Bima pertama kali diluncurkan pada bulan 1 Juni 1967, merupakan awal dari sejarah pengoperasian kereta api dengan fasilitas pengatur suhu ruangan/ Air Conditioner di Indonesia.

Melayani pemerjalan koridor Jakarta - Surabaya dan berjalan menembus birunya malam yang menjadi dasar dari penamaan BIMA (Biru Malam). Selain itu kata Bima dianalogikan pula dengan nama dari salah satu tokoh pewayangan Bima yang memang digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kokoh, kekar, kuat dan pemberani. Sejumlah karakter itu senganja dilekatkan pada KA Bima untuk menggambarkan kehandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang selalu siap dalam berbagai cuaca.

Diawal pengoperasiannya, KA Bima dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur couchettedan eksterior kereta yang sengaja dicat dengan warna biru. Namun sesuai dengan keinginan dari pelanggan sejak tanggal 9 Juni 1990 KA Bima mengalami perubahan interior menjadi kereta kelas eksekutif dengan tetap dilengkapi fasilitas pendingin ruangan (AC).

Perjalanan Gambir - Surabaya Gubeng (825 km) melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun Cirebon, Purwokerto, Solobalapan, Madiun, Kertosono dan Jombang. Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke Denpasar dengan menggunakan Kereta api Mutiara Timur.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, sejak tanggal 1 Agustus 2002 rangkaian KA Bima sengaja diganti dengan rangkaian kereta api sekelas Argo dengan kapasitas angkut sebanyak 400 orang (membawa rangkaian 8 kereta kelas eksekutif).



GAJAYANA

Gajayana adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Malang melewati jalur selatan.

Kereta api Gajayana diresmikan pengoperasiannya pada tanggal 28 Oktober 1999. Layanan kereta api dengan kapasitas 416 tempat duduk dan terdiri dari 8 kereta kelas eksekutif ini melayani pemerjalan koridor Malang - Jakarta.
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya berhenti di Stasiun Blitar, Tulungagung, Kediri, Madiun, Solobalapan, Yogyakarta dan Purwokerto.

Sebutan Gajayana diambil dari nama seorang raja Kerajaan Kanjuruhan yang bernama Sang Liswa (anak dari Dewasimha), dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman diseluruh negeri. Kerajaan Kanjuruhan ini berpusat di wilayah Dinoyo, Malang.


HARINA

Kereta api Harina adalah kereta api eksekutif yang melayani jurusan Bandung - Semarang Tawang. Saat ini ada 2 rangkaian kereta yang melayani rute ini secara bergantian. Berangkat dari Bandung malam hari (jam 20.15) dan berangkat dari Semarang malam hari (jam 20.30).

Rute yang dilewati cukup unik, dari Bandung tidak ke arah timur, melainkan ke barat menuju Cikampek, Sampai Cikampek kemudian lokomotifnya diputar dan terus berbalik ke arah timur melewati Cirebon, Pekalongan, sampai berakhir di Semarang Tawang.

Harina sesungguhnya merupakan penerus dari kereta api yang pernah melayani rute Bandung - Semarang sebelumnya, yaitu kereta api Mahesa. Namun rute kereta api Maesa ini berbeda dengan Harina, yaitu dari Bandung ke arah timur menuju Tasikmalaya, Banjar, kemudian Kroya. Di Kroya, lokomotifnya diputar dan kereta api melanjutkan perjalanan melalui Purwokerto, Prupuk, dan dari sini mengambil jalur ke arah utara menuju Tegal lewat Slawi, kemudian terus ke Pekalongan sampai Semarang Tawang. Kemudian berbeda dengan Harina yang keseluruhannya merupakan rangkaian kereta api eksekutif, rangkaian Mahesa terdiri dari campuran kereta api bisnis dan eksekutif.

Mahesa ini rupanya tidak berumur panjang. Beberapa lama kemudian, karena inefisiensi jarak (karena jarak melewati Kroya sampai Tegal ini terlalu panjang) dan respon penumpang yang tidak terlalu menggembirakan, kereta api ini kemudian dihentikan pengoperasiannya. Setelah melalui evaluasi, kemudian diluncurkan kereta api Harina yang rutenya diubah melewati utara (Cikampek Cirebon) sehingga lebih efisien.

 

RAJAWALI

Peluncuran perdana KA Rajawali yang melayani pemerjalan koridor Semarang-Surabaya dilakukan pada tanggal 21 Mei 2003 sehari setelah dilakukannya launching KA Harina (Semarang-Bandung). KA Rajawali ini merupakan produk baru untuk mengisi kekosongan layanan KA Eksekutif di koridor Semarang-Surabaya. Perjalanan sejauh 280 km ditempuh dalam waktu sekitar 4 jam dan hanya berhenti di Stasiun Cepu, Bojonegoro dan Lamongan. KA Rajawali ini memiliki kapasitas 260 tempat duduk dalam rangkaian 5 kereta kelas eksekutif sekelas Satwa.

Nama Rajawali diambil dari salah satu jenis burung (satwa) yang dikenal sebagai burung yang perkasa, berani dan terlihat anggun pada saat mengepakkan sayapnya terbang dan melayang di udara. Tentunya penamaan ini sengaja dipilih untuk menggambarkan atribut pelayanan yang ditawarkan oleh KA Rajawali yaitu : safety, kecepatan dan ketepatan waktu serta kenyamanan dalam beperjalanan.


SEMBRANI

Kereta api Sembrani melayani koridor Jakarta - Surabaya Pasarturi sejauh 725 km. Peluncuran perdana KA Sembrani dilakukan pada tanggal 1 Oktober 1995. Produk ini merupakan pembaharuan dan inovasi dari KA Mutiara Utara yang sudah beroperasi mendahuluinya.

Kereta api yang memiliki kapasitas 416 tempat duduk ini (8 kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari melalui lintas Utara Pulau Jawa dengan waktu tempuh sekitar 10 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun Pekalongan, Semarang Tawang, Cepu dan Bojonegoro.

Nama Sembrani diambil dari cerita legenda masyarakat tempo dulu yang menggambarkan seekor kuda bersayap yang dapat terbang dan sangat berani. Dalam cerita pewayangan kuda Sembrani adalah kuda tunggangan Batara Wisnu. Sementara menurut hikayat rakyat Jawa, Sembrani merupakan alat transportasi bagi raja, ratu dan senopati yang konon menurut cerita bila bepergian selalu menggunakan kuda Sembrani agar dapat dengan mudah dan cepat sampai ditujuan.


TAKSAKA

Kereta api Taksaka mulai dioperasikan pada tanggal 19 September 1999 untuk melayani koridor Yogyakarta - Jakarta. Perjalanan sejauh 517 km ditempuh dalam waktu kurang dari 8 jam dan hanya berhenti distasiun Kutoarjo, Purwokerto dan Cirebon.

Pada tanggal 17 Oktober 2001 diluncurkan KA Taksaka II yang menawarkan perjalanan siang hari dari Yogyakarta ke Jakarta dan pada malam hari dari arah sebaliknya, sehingga sejak itu terdapat dua alternatif pilihan perjalanan KA Taksaka pada siang dan malam hari dari stasiun Yogyakarta - Gambir atau sebaliknya.

Rangkaian KA Taksaka terdiri atas 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas sebanyak 416 tempat duduk.
Taksaka merupakan nama lain dari seekor ular besar/naga dalam cerita pewayangan yang baik hati dan pengayom.


TURANGGA

Kereta api Turangga yang melayani koridor Bandung - Surabaya mulai dioperasikan pada tanggal 2 September 1995. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12 jam dan hanya berhenti di stasiun Tasikmalaya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun dan Kertosono.
Kereta api dengan desain layanan sekelas eksekutif ini menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari dengan membawa rangkaian sebanyak 6 kereta dengan 312 tempat duduk.

KA Kelas Bisnis

Posted by Kalih Hari Suwarno 9:36 AM, under | No comments

Berikut ini adalah beberapa profil mengenai kereta api untuk kelas bisnis :



FAJAR / SENJA UTAMA YOGYA

Kereta Api dengan relasi antara kota Jakarta dengan kota Yogyakarta untuk kelas bisnis ini ada dua kali keberangkatan dalam sehari. KA Fajar Utama Yogya adalah rangkaian kereta yang berangkat dari Jakarta pada pagi hari, sementara untuk yang berangkat pada malam harinya adalah KA Senja Utama Yogya. Kedua jenis KA ini diberangkatkan dari Jakarta melalui stasiun Pasar Senen dan berakhir di stasiun Tugu, Yogyakarta. Jalur yang dilewatinya adalah lintas jalur selatan, dan berhenti di setiap stasiun besar seperti Cirebon, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo (tentatif) dan Wates (khusus tujuan ke Yogya).


FAJAR / SENJA UTAMA SEMARANG

Rangkaian kereta api dengan kelas bisnis untuk tujuan Jakarta – Semarang setiap harinya diberangkatkan dua rangkaian kereta. Untuk yang berangkat pada pagi hari adalah KA Fajar Utama Semarang, sedangkan untuk yang berangkat di malam hari adalah KA Senja Utama Semarang. Kedua rangkaian ini berhenti di setiap stasiun besar seperti Cirebon (tentatif), Tegal dan Pekalongan. Jalur yang dilewatinya adalah lintas utara, yang berakhir di stasiun Semarang Tawang.


MADIUN EKSPRES

Kereta api Madiun Ekspres (Madeks) merupakan kereta api yang melayani pemerjalanan Surabaya-Madiun dengan layanan kelas bisnis. Kereta api ini berangkat pagi hari dari Madiun dan siang hari dari Surabaya. Kereta api ini berhenti di stasiun Wonokromo, Mojokerto dan Kertosono.




MALANG EKSPRES

Kereta api Malang Ekspres
(Maleks) diluncurkan bulan September tahun 2006 sebagai alat transportasi alternatif tujuan Surabaya-Malang setelah adanya peristiwa Lumpur Lapindo. Kereta ini melayani pemerjalanan dengan kelas bisnis dan dijalankan dua kali sehari (dari Surabaya siang dan sore hari, dari Malang pagi dan siang hari).




MUTIARA SELATAN

Kereta api Mutiara Selatan adalah merupakan kereta kelas bisnis dengan koridor Bandung – Surabaya Gubeng. Berangkat pada sore hari dari stasiun Bandung dan tiba di Surabaya pada pagi hari. Yang paling mengasyikka
n adalah jika kita naik KA Mutiara Selatan dari Surabaya, hal ini dikarenakan di saat menjelang pagi KA tersebut sedang di daerah pegunungan. Mulai dari Cipendeuy hingga Lebak Jero adalah tempat pemandangan terindah dan berhawa sejuk.


SENJA UTAMA SOLO

Kereta api Senja Solo adalah kereta api kelas bisnis yang dioperasikan oleh PT Kereta Api (Persero) dengan rute Jakarta (Pasar Senen) – Solo Balapan dan sebaliknya, dimana waktu pemberangkatan adalah pada malam hari. Beberapa stasiun besar yang disinggahinya di lintas selatan adalah seperti Cirebon, Kroya, Kutoarjo (tentatif) dan Yogyakarta.

KA Kelas Argo

Posted by Kalih Hari Suwarno 9:33 AM, under | No comments

ARGO BROMO ANGGREK

Argo Bromo Anggrek adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Surabaya melewati jalur utara.

Kereta api ini mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan (derivatif merk) dari KA Argo Bromo Anggrek JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional, 12 Agustus 1995.

Nama Bromo diambil dari nama salah satu gunung yang berada dikawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama Wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual kultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domestik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivatif merk dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan panduan warna setangkai bunga anggrek.

Perjalanan Gambir - Surabaya Pasarturi sejauh 725 km melalui lintas Utara ditempuh dalam waktu 9 jam. KA Argo Bromo Anggrek dengan kapasitas 400 seat terdiri atas 8 rangkaian kereta kelas eksekutif dan dalam perjalanannya hanya berhenti di Stasiun Pekalongan dan Semarang Tawang.
KA Argo Bromo Anggrek menyediakan saranan hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video show On Rail) . Selain saranan hiburan penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik ditempat duduk masing-masing maupun dikereta restorasi.


ARGO DWIPANGGA

Argo Dwipangga adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Solo melewati jalur selatan.

Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 576 km dengan koridor Gambir - Solo Balapan, dalam waktu sekitar 8 jam dan hanya berhenti di stasiun Purwokerto dan Yogyakarta. Argo Dwipangga dengan kapasitas 400 seat dan membawa 8 rangkaian kereta kelas eksekutif menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dari stasiun Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternatif perjalanan yang ditawarkan oleh Kereta api Argo Lawu).

Pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI pada tanggal 21 April 1998 menggunakan nama KA Dwipangga. Akan tetapi seiring dengan tuntuan pelanggan yang menginginkan penambahan KA Argo koridor Jakarta - Solo, maka KA Dwipangga sengaja dimodifikasi untuk layanan sekelas KA Argo, sehingga brand-nya pun diganti menjadi KA Argo Dwipangga pada tanggal 5 Oktober 1998.

Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif dan penamaan Dwipangga memang sengaja dibedakan dengan argo lainnya yang lazim menggunakan nama gunung mengingat nama Dwipangga dirasakan sudah sangat melekat di benak pelanggan. Kata Dwipangga diambil dari sebutan kendaraan Dewa Indra berupa gajah yang setia dan mampu melindungi pengendaranya dalam segala cuaca, sehingga menumbuhkan kebanggaan dan prestise bagi penumpangnya.


ARGO LAWU
Argo Lawu adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Solo melewati jalur selatan.

Kereta api ini membawa rangkaian sebanyak 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas 400 tempat duduk. Perjalanan Solo-Jakarta (576 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun Yogyakarta dan Purwokerto.

Pada ujicoba pertama pada tanggal 13 Juli 1995 memang sengaja dilekatkan nama JS-750 yang berarti melayani perjalanan Solo - Jakarta dengan waktu tempuh 7 jam bertepatan dengan momentum HUT Kemerdekaan RI ke-50. Pada tanggal 21 September 1996 dilekatkan nama KA Solo Jaya yang kemudian pada akhirnya diganti sesuai dengan strategi brand Argo dengan nama KA Argo Muria.

Kata Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan konsumennya. Sedangkan nama Lawu diambil dari nama sebuah gunung (Gunung Lawu) yang terletak disebelah Timur Laut kota Surakarta (wilayah administratif Kabupaten Karanganyar dan Magetan) yang memiliki ketinggian 3.245 km.

Perjalanan kereta api dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Gambir pada siang hari memungkinkan penumpang menikmati indahnya panorama pegunungan di Bumi Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo. Sementara perjalanan dari Jakarta - Solo dilakukan pada malam hari.





ARGO JATI
Argo Jati adalah nama rute kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa, Indonesia dengan jurusan Jakarta - Cirebon. Kereta ini diluncurkan perdana pada tanggal 12 April 2007 pukul 14.00 dengan loko CC20335.

Rangkaian kereta yang digunakan KA Argo Jati adalah Eks. KA Argo Gede Jakarta yang dihapus trayeknya. Jadwal keberangkatan KA Argo Jati adalah: KA 27 Dari Cirebon pukul 05.45 dan tiba di Gambir pukul 08.32. Berangkat lagi dari Gambir dengan KA 28 pukul 09.00 dan tiba di Cirebon pukul 11.42. Berangkat lagi dengan KA 29 pukul 14.00 dan tiba di Gambir pukul 16.48. Berangkat lagi dengan KA 30 pukul 17.10 dan tiba di Cirebon pukul 19.58.


ARGO MURIA
Argo Muria adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Semarang.

Kereta api ini dioperasikan pertama kali pada tanggal 22 Desember 1997. Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan dengan jadwal pemberangkatan pagi hari dari arah Semarang ke Jakarta dan sore hari dari arah sebaliknya.

Diikuti dengan peluncuran KA Argo Muria II pada tanggal 20 Mei 2001 yang menawarkan alternatif perjalanan yang berkebalikan dengan KA Argo Muria I sehingga sejak itu tersedia dua jadwal pemberangkatan kereta api dari Stasiun Semarang Tawang - Stasiun Gambir maupun arah sebaliknya.

Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Muria berasal dari nama gunung (Gunung Muria) yang memiliki ketinggian 1.602 m diatas permukaan laut dan berada di sebelah utara kota Kudus (69 km dari arah kota Semarang). Kawasan gunung ini terkenal dengan berbgai macam satwa langka.

Layanan kereta api yang memiliki kapasitas 350 tempat duduk ini terdiri dari 7 rangkaian kereta kelas eksekutif. Untuk perjalanan yang dilakukan pada siang hari, penumpang dapat menikmati indahnya panorama di pesisir Pantai Utara khususnya antara Pekalongan - Semarang.


ARGO SINDORO

Argo Sindoro adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Jakarta - Semarang.

Argo Sindoro ini merupakan pengganti nama dari salah satu Argo Muria jurusan Semarang Tawang – Jakarta yang berangkat pada pagi hari dari Semarang, dan sebaliknya berangkat pada sore hari dari Jakarta.

Indahnya pantai utara wil
ayah jawa ini dapat dinikmati pada siang hari dengan menggunakan kereta Argo Sindoro dari Semarang.


ARGO WILIS

Argo Wilis adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan jurusan Bandung - Surabaya melewati jalur selatan.

Kereta api Argo Wilis dioperasikan pertama kalinya pada tanggal 8 November 1998. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu 11 jam dan selama dalam perjalanan hanya berhenti di stasiun Cipeundeuy, Tasikmalaya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Kertosono. Kereta api ini merupakan salah satu layanan eksekutif unggulan yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya.

Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Wilis diambil dari nama Gunung Wilis yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dan merupakan tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tertingginya berada di kawasan Bajulan Nganjuk, Jawa Timur.

KA Argo Wilis dengan kapasitas angkut 200 seat (13 rangkaian kereta kelas eksekutif) menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari yang memungkinkan perjalanan menikmati indahnya panorama pengunungan di Bumi Parahyangan, Banyumas, Kali Serayu dan Kali Progo.

Railway Bridge

Posted by Kalih Hari Suwarno 9:25 AM, under | No comments

Bagi yang sering bepergian dengan menggunakan alat transportasi kereta api, adalah suatu hal yang wajar jika sepanjang perjalanan kita melintasi jembatan, baik itu yang dibawahnya berupa sungai, jalan raya, ataupun yang lainnya. Nah, berikut ini ada beberapa bahasan tentang jembatan kereta api yang mungkin kita belum pernah mengetahui sebelumnya seperti fungsi dan jenis dari jembatan tersebut ;

1. Jika kita melihat ada pagar/dinding di dipinggir jembatan KA, maka sebenarnya Pagar Jembatan KA itu BUKAN di desain untuk menahan KA (kalau anjlog), tidak seperti orang ataupun kendaraan, KA DIANGGAP bisa jalan LURUS karena dipandu oleh REL nya, sehingga secara teoritis bisa dianggap aman.

2. Sebenarnya konstruksi rangka jembatan KA itu pada dasarnya cukup sederhana, yaitu sediakan DUA buah BALOK memanjang/menerus, letakkan persis dibawah REL masing2. Dalam bahasa Inggris disebut GIRDER, dalam bahasa PT. KA disebut RASUK. Ini bentuk/sistem paling hemat/efisien (dari segi bahan baja). Tapi yg seperti ini harus mempunyai ruang kolong sungai yg dalam, jadi si RASUK tadi punya tempat dibawah rel, tanpa takut di sapu air banjir (kalau terjadi banjir). Nah, yg mungkin dipasang beginian, kebanyakan di sungai JAWA BARAT, yg kolong2 sungainya dalam. Terlampir contoh gambar.


3. Pada daerah di JAWA TENGAH/TIMUR, yang medannya datar, kalau terjadi banjir, dan juga untuk lewat Pe
rahu, RASUK tadi TAK BISA DIPASANG DIBAWAH JEMBATAN, karena jarak air ke bawah rel sangat dekat, jadi TERPAKSA pakai DINDING di SAMPING LUAR REL. Buat orang awam tampaknya seperti PAGAR, padahal fungsinya bukan untuk itu. Type ini lebih boros bahan, karena selain perlu DINDING (diluar), juga perlu BALOK MELINTANG yg menghubungkan kedua dinding itu, posisinya dibawah REL. tergantung bentangnya, dindingnya ada yg tingginya pendek saja, ada yg tingginya 1-2 meteran (jadi mirip pagar terbuka tanpa atap), ada juga yg sampai ke atas dan dihubungkan dng. rangka lagi diatas, sehingga se-akan2 punya atap. Terlampir contoh gambar.



Ciri dari jembatan RASUK ialah TIDAK MEMAKAI BALOK MELINTANG (yg BESAR ukurannya) MELINTANG dibawah REL. Benar memang mutlak perlu struktur penghubung diantara dua Rasuk tadi, tapi ini bisa berupa struktur baja profil ukuran kecil, membentuk (dengan nama agak teknis) IKATAN REM dan / atau IKATAN ANGIN. Jadi cara menghitungnya : Rasuknya di desain untuk menahan LANGSUNG beban rel diatasnya, tidak lewat Balok melintang.

Desain astistik pada jembatan ini tidak semata2 artistik, tapi seperti bentuk PELENGKUNG. Ini bentuk yg paling baik/kuat untuk menahan beban. Perhatikan balok datar kalau dipasang melintang, pasti melendut kebawah karena gaya gravitasi bumi (belum dibabani, apalagi kalau nanti diberi beban). Jadi supaya masalah melendut ini dihilangkan, maka baloknya sengaja dibikin MELENGKUNG KE ATAS, prinsip dikenal dengan istilah ZEG (lawan lendut), sehinga ketika dibebani nanti (berat sendiri dan bebannya) diharapkan baloknya mendatar. Atau untuk bentang besar, sengaja dibikin melengkung keatas sebagai Jembatan Lengkung (Cisomang baru), diatas lengkungan ini dipasang rangka yg membuat lantai jembatan mendatar.

Pada jembatan Cirahong, di desain sebagai Double decker bridge, dua lantai, yg atas buat KA, yg bawah buat Jalan. Jika dilihat tampaknya DINDINGnya dibuat dari struktur baja ukuran kecil tapi rapat-rapat jaraknya. Jadi ini termasuk Dinding Rangka, karena pasti lebar antara dua dinding cukup besar untuk lewat mobil dan rel tadi terpaksa ditopang oleh balok melintang.




Sedikit pemahaman tentang Ikatan Angin:

Kalau KA lagi lewat dan ditiup angin (keras), maka KA akan cenderung terguling ke satu sisi, artinya satu roda menekan rel, satu rodal lain terangkat, jadi gak seimbang, satu sisi tertarik, satu sisi lain tertekan. Kemudian si angin (yg mendorong KA tadi) juga akan menekan sisi jembatan akibat KA yg terdorong melintang tadi duduk diatas rel yg ditumpu jembatan, jadi kedua sisi/dinding jembatan tadi harus bekerja sama supaya bebannya dibagi dua, lebih enteng.

Beban melintang ini (mengikuti sumbu sungai) yg ditahan oleh ikatan angin. Juga agar bentuk jembatan tetap kotak persegi panjang (90 derajat) tidak berubah bentuk menjadi jajaran genjang (atau belah ketupat), karena didorong angin dari samping yg tidak tegak lurus, maka ikatan angin ini yg menahan deformasi tadi.

Satuan kecepatan angin dihitung dari Kg/m2 tekanan angin ke dinding KA,beban ini dapat diubah menjadi momen guling (kgm atau tonm) atau ke gaya tekan (kg atau ton) dibebankan ke rel, ke rangka dinding, dan juga ke landasan jembatan

Rangka pada bagian atas jembatan itu disebut Ikatan Angin, (bentuknya ada yang model bersilang, diamond, dll) gunanya untuk menahan gaya angin (diandaikan KA sedang lewat dan ditiup angin melintang, jadi mirip layar) untuk menghubungkan ke dua sisi agar bekerja ber-sama2.

Ikatan angin juga bisa di letakkan pada dua posisi, yaitu pada bagian atas dan bawah. Namun pada jembatan tanpa atap, ikatan angin cuma berada pada bagian bawah.



Kenapa di setiap jembatan selalu menggunakan bantalan kayu ?

Selaian karena lebih ringan, berat bantalan kayu hanya sepertiga berat bantalan beton. Jadi kasihan kan si jembatan kalau harus menggendong beban mati lebih berat terus-terusan seumur hidup (kalau pakai bantalan beton).





Sumber:
Diambil dari postingan milis keretapi@yahoogroups.com khususnya tulisan pak Santo Tjokro.

Malang - Surabaya, Inside the Train

Posted by Kalih Hari Suwarno 9:17 AM, under | No comments

Berangkat melakukan perjalanan di pagi buta mungkin adalah suatu hal yang paling memberatkan untuk dilaksanakan. Bagaimana tidak, KA Malang Ekspres yang pertama kali berangkat dari stasiun Malang adalah pukul 5.15 pagi, matahari-pun masih belum nongol, ditambah lagi udara di kota Malang yang cukup dingin.

Namun kalau sudah ada niat, sepertinya juga tidak akan menjadi masalah sih :)

Berikut foto2 perjalanan dan stasiun yang dilewati maupun disinggahi sepanjang Malang hingga Surabaya :

Blimbing, dengan langit yang masih agak gelap, maklum kepagian. Ditambah settingan kamera yang masih belum pas, dapatlah foto apa adanya.






Singosari, yang sudah mulai agak terang.








Lawang, berhenti normal namun KA sempat tertahan cukup lama, tetapi tidak bersilang.







Sengon, lanjut berjalan tanpa BLB.








Sukorejo, masih ada sisa alat untuk mengisi air pada lokomotif uap di zaman dahulu.







Wonokerto, sempat bersilang dengan KA Penataran menuju Blitar, namun KA Malang Ekspres berjalan langsung.







Bangil, merupakan stasiun yang mempunyai rel cabang dan sebagai pertemuan dari arah Jember/Banyuwangi dan Malang.







Porong, stasiun yang tinggal menunggu waktu operasionalnya yang nasibnya sangat bergantung dengan meluapnya lumpur Lapindo.







Tanggulangin, adalah daerah pengrajin yang bahan-bahannya terbuat kulit, seperti jaket, tas, sepatu dan lain-lain. Namun saat ini menjadi sepi akibat dari kasus lumpur Lapindo.







Hingga menuju stasiun Surabaya Gubeng, dan disinilah berakhirnya perjalanan dengan menggunakan KA Malang Ekspres dari stasiun Malang.